Social Icons

Pages

Sunday, August 30, 2009

4 Bulan Pasca Jadi Sarjana

Wah..bangga sekali jadi sarjana. Bukan karena apa-apa, aku bangga karena akhirnya bisa menyelesaikan kewajibanku terhadap orang tua, menjadi Sarjana. Sebelum lulus, aku sudah bekerja di sebuah tempat makan yang berkelas di Jogja, FoodFezt. Banyak pelajaran aku dapat dari sana, kurang lebih 1 tahun aku bekerja disana, dan kebetulan juga 1 bulan sebelum wisuda (29 Mei 2009) aku habis kontrak. Butuh banyak pertimbangan untuk aku mau tidak melanjutkan kontrak kerja, selain karena aku merasa masih kurang puas dengan kinerjaku disana tapi juga aku sudah lumayan dekat dengan mereka. Namun pada akhirnya, aku keluar juga.
Habis cerita itu, aku mulai melanglang buana di Jogja…hahaha…maksudnya mulai merilekskan otakku yang selama ini sudah terkonsentrasikan dengan suasana pekerjaan yang berbau kuliner walaupun konsentrasi kerjaku di bidang marketing communication. Namun, ternyata sejak aku tidak melanjutkan di tempat kerjaku yang lalu, aku malah sempat diajak untuk beberapa orang yang menangani warung kuliner, namun sempat ku tolak karena aku tidak punya pengalaman dengan menangani tempat makan, aku hanya punya pengalaman untuk mengembangkan brand kuliner. Yang walaupun dalam hal ini, otomotis aku hanya mengetahui dan tidak pernah melakukan secara langsung tentang A-Z tentang kuliner.
Brand yang sempat ku bantu (dengan alasan kenal dan clientku tidak menyadari bahwa hasil pemikiran adalah sebuah bentuk pekerjaan) dalam mengembangan bisnis kulinernya adalah Warung’e-Warung. Proses pembuatan brand ini membutuhkan waktu 3 minggu, mulai dari konsep dan nama. Awalnya, brand yang ku berikan adalah Warung-Warung, karena dari penuturan clientku ini dia juga ingin mengembangan cabang juga dibeberapa tempat bahkan bila perlu di beberapa kota di Indonesia. Ini adalah nama kedua yang disetujui karena pada awalnya nama brand yang ku berikan adalah aRChipelago Resto dengan huruf RC-nya besar, nama ini ku berikan karena dia sepertinya pengen brandnya terlihat mewah dimata orang-orang, sekaligus makanan yang akan dijual akan berasal dari Pulau-Pulau di dunia. Namun, karena clientku merasa kayaknya terlalu mewah, dia meminta nama yang lebih sederhana namun simple, maka ku buatlah brand Warung-Warung, karena dia ingin tempat makannya terlihat sederhana dan orang tidak takut untuk makan karena dia takut kalo makan disitu mahal.
Namun, mungkin karena dia merasa bahwa biar terlihat Jawa dan juga karena dia orang jawa…eh, malah di beri akhiran ‘e di brand yang ku kenalkan. Mungkin dia merasa bahwa nama itu bukan berasal dari aku, karena pada peng-godhokan nama itu dia juga kepikiran nama itu, tapi ok lah…gak masalah…Brand makanan yang ku buatin selanjutnya adalah nama makanan yang ingin dia buat. Dia kebetulan ingin memiliki nama makanan yang sederhana seperti di Angkringan, ada beberapa tempat yang saat itu dia mengajakku untuk pengembangan nama brand nasi angkringan namun masih terlihat elegan dimata orang. Akhirnya, aku menemukan nama yang sesuai dengan keinginannya, menu yang ingin dia tampilkan adalah nasi angkringan, panas, pedes…awalnya dia memiliki usulan nama Sego Singo, namun itu sempat ku tolak karena kebetulan di Jogja sudah ada nama nasi angkringan yang menggunakan nama hewan. Nama nasi angkringan yang ku berikan adalah, SEGO GALAK. Nasi angkringan yang disajikan dengan kondisi panas, pedes, dan menggugah selera. Akhirnya dia menyetujui nama itu dan menggunakan sampai sekarang namun ternyata clientku sepertinya tidak mampu mempertahankan cirri khas dengan tagline dari SEGO GALAK. Dan aku, tidak mendapatkan satu rupiah pun…ok lah…awal-awal…
Oiya, sempat sebelum aku dapat tawaran untuk membantu tempat makan client satu itu, aku sempat juga diterima di Aviation Training Center, tapi karena aku langsung ditanting (tembak ditempat mau atau tidak) untuk jadi marketing manager, aku langsung menolak. Lha wong kalo diterima kan ada waktu untuk berpikir, untuk sholat minta petunjuklah minimal..hehehe…
Dalam perjanalan pengembangan brand Warung-Warung, aku juga sempat ditawari untuk menangani MARCOMM tempat makan baru dengan ciri khas ada pasar tanaman hias. Aku sempat juga mempertimbangkan hal ini, namun karena aku merasa kontrak kesepakatan dengan general managernya masih mempermudah aku untuk bekerja yang lain. Akhirnya aku menerima dan masih disana sampai sekarang. Wah…ditempat kerja inilah malah semuanya menjadi kacau. Benar kata bos-ku dulu, inti dari bisnis kuliner adalah rasa, pelayanan, dan suasana. Dan untuk membuat dan mempertahankan itu perlu adanya management yang bagus…namun ternyata, management di tempat ini bener-bener…wah, gak tega aku ngomong. Intinya gak bakal mampu deh kalo kondisinya kayak gitu. Sebuah management tempat makan yang berbasis foodcourt haruslah memiliki kejelasan dalam pembagian kerja, dan ketegasan, serta daya tawar yang dapat “memaksa” stall untuk bisa bekerja sama. Bukan malah membuat management jadi bertekuk lutut dan manut karena takut stall yang “mbalelo” pergi. Wah, dari pada kayak gitu mending stall yang “mbalelo” itu ditegasin aja, mau manut kagak, kalo gak ya go out deh…hehehe
Oiya, selama aku di sewa untuk bekerja di tempat makan di seberan AMPLAZ ini, aku sempat juga bekerja di EO maupun di sebuah media di Jogja. Wah…tapi karena di dua tempat tersebut tidak jelas dengan pekerjaan dan malahan membuat aku tidak nyaman serta malah kondisi kesehatannya parah…makanya aku mending resign…coz kan gak worthed tho…masak baru bekerja 1 minggu udah membuat kondisi kesehatannya dipaksa untuk dioperasi…wah, kacau deh…
Niatku, aku sebenarnya pengen keluar dari Jogja…udah niat banget untuk bekerja di Jakarta karena disana tantangan pekerjaan lebih keras, dan emang gaji juga manteplah…paling bisa untung 200rb doang…hahaha. Kalo bukan karena aku menghormati ibuku, pastilah aku sudah cabut ke Jakarta. Lha piye, ibuku udah mantep dan berharap banyak kalo aku bisa jadi PNS. Padahal, aku dari semester 8 udah memproklamirkan kalo aku gak bakal jadi PNS. Hanya karena keinginan ibu dan ridhonya aku menjilat ludahku sendiri. Hanya karena ridho ibu aku bisa seperti ini…dan PR untuk segera mencari calon istri yang cantik dan sholehah sepertinya menjadi PR besar, karena otakku Cuma bisa focus dua jeh saat ini, project dan pekerjaan…tapi, semoga di usia uang akan menginjak 25 di 6 september besok bisa menemukan calon istriku nanti. Kan udah capek, pedekate mulu ma banyak cewek tapi gak ada yang dipacarin…ternyata, mencari calon istri lebih susah dari pada mencari pekerjaan hehehe…
Kata orang…rejeki, jodoh, hidup, dan mati adalah Tuhan yang tahu dan semua itu adalah masalah jodoh…jadi, pekerjaan, pasangan hidup adalah masalah jodoh…dan masalah se-KUFU…lah…opo meneh kuwi…next time deh dibahas…
Akhirnya bisa nulis juga…hore..hore…hore…

 

Sample text

Sample Text

English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sample Text


SELAMAT DATANG

Ini adalah bagian dari website www.faizperjuangan.com, milik Faiz Mudhokhi. Sebelum menjadi Guru BK di SMKN 3 Yogyakarta, Faiz bergelut di dunia Marketing Communication, event organizer, dan creative concept event. Faiz ingin tetap bisa share dan diskusi dengan teman-teman tentang bidang yang tetap menjadi "kegiatan sampingan" Faiz. Silahkan berikan saran/pertanyaan melalui faiz@faizperjuangan.com